" TENGGELAM KAPAN VAN DER WIJCK "

 


Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film drama romantis Indonesia tahun 2013 yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck mengisahkan tentang perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian. Diproduksi oleh Soraya Intercine Films, film ini antara lain dibintangi oleh Pevita Pearce, Herjunot Ali, Reza Rahadian, dan Randy Danistha.
Dengan biaya produksi yang tinggi, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck menjadi film termahal yang pernah diproduksi oleh Soraya Intercine Films.[5] Proses produksinya sendiri menghabiskan waktu selama lima tahun, dan penulisan skenarionya dilakukan selama dua tahun[6]. Film ini dirilis pada tanggal 19 Desember 2013.

Cerita dimulai dari seorang pemuda bernama Zainudin, ayahnya seorang minangkabau yang diasingkan karena membunuh ibunya yang selalu menggerogoti hartanya. Dia diasingkan di Cilacap lalu dipindahkan ke Makassar.
Ayahnya menikah dengan seorang wanita dari keluarga terpandang di Makassar, Ibunya meninggal beberapa hari setelah melahirkan Zainuddin. Saat dia beranjak remaja, sang ayah pergi menyusul ibunya. Jadilah Zainuddin seorang yatim piatu.
Dia diasuh oleh pembantunya dengan warisan yang lumayan dari ayahnya, Zainudin pergi merantau ke negeri bapaknya, Minangkabau, sesuai keinginan ibunya dulu dengan berat hati pembantunya melepaskan Zainudin untuk pergi ke Padang Panjang menemui keluarga ayahnya.
Tapi karena ibunya bukan orang sana, dia tidak dianggap sebagai keluarga. Dia tinggal di rumah bibinya dibolehkanlah tinggal disana juga karena dia memberi uang belanja.
Suatu hari Zainuddin melihat seorang gadis yang cantik, lemah lembut bernama Hayati. Zainuddin jatuh hati sama Hayati. Hayati membalas cinta Zainuddin. Walau mereka hanya surat menyurat, tapi cukup untuk saling berbagi rasa. Banyak orang yang mengetahui kisah cinta mereka dan banyak gadis-gadis yang iri kepada Hayati.
Saat Zainuddin harus pergi ke Padang Panjang karena merasa keberadaannya makin tak diterima, Hayati melepasnya dengan sebuah janji untuk setia. Di sebuah kesempatan untuk berkunjung ke Padang Panjang guna menemui Khadijah, sahabatnya, Hayati janjian bertemu dengan Zainuddin. Di kota sana, mereka mau melihat pacuan kuda. Ketika waktunya sudah tiba. Hayati yang biasanya berbaju tertutup, oleh Khadijah didandani model ala kota yang serba terbuka.
Alhasil ,Aziz, kakaknya Hayati malah jatuh hati. Zainuddin dan Hayati bertemu, tapi Zainuddin benar-benar kaget melihat perubahan besar pada Hayati. Ditambah lagi ejekan Khadijah tentang penampilan Zainuddin yang sudah kuno itu. Rasa cinta yang mereka bangun selama ini sedikit memudar. Kesempatan ini betul-betul dimanfaatkan Aziz untuk mendekati Hayati. Aziz datang ke kampung Hayati untuk melamar. Padahal, beberapa hari sebelumnya, datanglah surat Zainuddin yang isinya juga hendak melamar Hayati. Dengan menimbang bibit, bebet dan bobot, hasil musyawarah ninik mamak sanak sodara kaum kerabat, lamaran Aziz-lah yang diterima
Hayati menerima saja karena jika dia tidak menerima, dia tidak dianggap sebagai keluarga. Zainuddin yang mendengar kabar itu langsung down, seperti ingin lenyap dari bumi. Dia sakit parah. Dia mengigo terus menyebut nama Hayati.
Ibu kostnya Zainuddin memanggil dokter. Kata dokter, dia harus dipertemukan sama pujaan hatinya itu yang bernama Hayati. Setelah dikirimi surat, Hayati dan Aziz datang menemui Zainuddin. Ajaib, Zainuddin sembuh Zainuddin benar-benar sedih saat diasadarkan kalau dijari Hayati melingkar sebuah cincin kawin. Bang Muluk, anak ibu kost yang baik hati bisa jadi teman yang baik buat Zainuddin.

Dia memberi nasihat agar Zainuddin melupakan Hayati dan mulai berkarya. Mereka pun memutuskan buat merantau ke Surabaya. Disana Zainudin menjadi penulis. Roman-romannya yang mengharuhkan dan romantis sangat larisdi pasaran, namanya terkenal keseantero Nusantara.
Aziz memutuskan untuk pindah ke Surabaya bersama Hayati. Hubungan mereka tidak harmonis. Mereka mendatangi suatu acara perkumpulan orang-orang Sumatra di Surabaya. Zainudin diundang untuk menghadiri acara itu. Tanpa sengaja mereka bertemu disana. Zainudin bersikap biasa kepada Hayati seolah-olah tak pernah cinta mati sama Hayati. Sifat Aziz yang suka judi dan mabuk-mabukan diketahui oleh Hayati, Hayati semakin menderita saat Aziz bangkrutdan tak punya apa-apa. Aziz memutuskan untuk mencari kerja ke Banyuwangi. Sementara itu Hayati dititipkan ke Zainudin. Zainudin masih bersikap seperti tak pernah mencintai Hayati. Karena frustasi dan depresi, Aziz bunuh diri. Dia meninggalkan pesan agar Hayati menikah dengan Zainudin. Hayati ingin mengetahui bagaimana perasaan Zainudin kepada dia. Tanpa sengaja Hayati menemukan lukisan dirinya di ruang kerja Zainudin. Di lukisan itu tertulis “ permataku yang hilang”. Muluk menceritakan bahwas ebenarnya Zainudin masih mencintai Hayati dan semua roman karyanya sebenarnya menceritakan tentang Hayati.
Hayati ingin mendengarnya langsung dari Zainudin. Zainudin menyanggah cerita muluk tadi dan mengaku kalau sudah tak punya perasaan apa-apa kepada Hayati.
Hayati diberi uang dan disuruh pulang ke Sumatra. Zainudin tidak bisa mengantarnya karena ada urusan di Malang. Hayati pergi ke pelabuhan untuk pulang sambil membawa foto Zainudin.
Di kapal Hayati gelisah dan terus menerus melihat foto Zainudin. Pada malam hari saat Hayati sedang tidur, Kapal Van Der Wijk yang dinaikinya tenggelam di dekat Lamongan.
Besoknya Zainudin mendengar berita tersebut dan segera menuju Lamongan. Saat itu Hayati sedang kritis. Zainudin mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada Hayati.
Hayati tersenyum dan mengatakan bahwa ia juga masih mencintai Zainudin. Setelah mengatakan itu, Hayati menutup mata untuk selamanya. Zainudin makin sedih dan depresi. Ia merasa bahwa Hayati meninggal adalah kesalahannya.
Dia selalu berkunjung kemakam Hayati. Zainudin sering sakit-sakitan dan kurang produktif lagi dalam menulis roman. Tetapi sebenarnya diasedang menyelesaikan karya besar.
Enam bulan kemudian Zainudin meninggal. Karyanya sudah selesai dan dibukukan, Zainudin dimakamkan disebelah makam Hayati.

Pengarangnya mencoba memperlihatkan kesetiaan seseorang pada orang lainditengah perbedaan kekayaan dan adatyang keras walaupun kisahnya berakhir dengan kematian.

Kelebihan :
Latar Roman tersebut berlatar di daerah Makassar, Minangkabau, PadangPanjang, Jakarta, Lamongan, danSurabaya. Latar suasananya sedih dan mengharukan. Penggambaran latar dilakukan dengan baik .
Gaya bahasa Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” ini sangat memberi warna dengan adanya syair yang melukiskan keindahan, kelincahan, dan kekayaan bahasa pengarang dalam penuangkan idenya, ataupun adanya berbalas surat yang dapat menggugah hati para pembaca.
Tema dari roman tersebut adalah cinta yang tak berkesampaian. Penggambaran ide cerita dikemas menarik dan tidak monoton.




Dalam roman Tenggelamnya Kapal VanDer Wijck ini, ada beberapa amanat diantaranya :
1)    Kesetian, kejujuran dan kebenaranakan senantiasa mendapat cobaan.
2)    Jangan pernah menyerah dan putus asa untuk menggapai ingin mu.
3)    Segala rintangan yang ada, harusdijadikan cambuk untuk terus maju.
4)    Tak ada kemenangan tanpa adanya perjuangan.
5)    Hidup adalah sebuah perjuangandan pengorbanan.
6)    Jangan menuduh orang yang belum tentu bersalah tanpa adanya bukti.
7)    Setiap cobaan yang datang untuk menguji iman seseorang.
8)     Cinta tidak harus memiliki, dankita harus rela dan ikhlas ketika seseorang yang telah kita sayangi telah pergi.
9)     Kecintaan seseorang dapatmembuat orang melakukan apa sajauntuk orang yang dicintainya, bahkanhal yang membuat gila sekalipun.
10)    Sejahat-jahatnya orang padaakhirnya ia sadar apa yang ia lakukanitu selama ini salah, dan bertaubatlahdalam perbuatan yang sangat kejam itumenjadi berbuat baik.

Amanat yang terdapat dalam roman ini diungkapkan secara halus dan menarik sehingga pembaca dengan mudah dapat menangkap isi amanat dari roman tersebut

Alur cerita dalam roman ini memiliki satu alur yaitu alur maju. Alur maju ini dapa tmembuat pembaca mengikuti perkembangan yang terjadi.

Sudut pandang pada roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah sudut pandang orang ketiga. Karena dalam roman ini Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah menggunakan nama orang. Hal tersebut membuat pembaca dapat mengetahui secara detail kejadian dalam cerita.

Kekurangan :
Penulis tidak menjelaskan watak tokoh dengan baik sehingga pembaca diharuskan menerka-nerka karakter tokoh.

Keterbacaan atau kecocokan dengan pembaca ada kaum remaja dan dewasa, karena dalam buku ini diharuskan ada pengertian dalam cinta, serta buku ini sangat cocok untuk seseorang yang sedang mengalami jatuh cinta, karena dengan buku ini dapat menginspirasi sang pembaca.

Meski kisah cinta serupa rasanya sering kita jumpai, Hamka agaknya mampu mengemas kisah ini menjadi terasa berbeda. Dengan diksi yang terasa mengalir dan setting dalam negeri yang beragam, yaitu Makasar, Minang kabau, Padang Panjang, Jakarta, Lamongan, dan Surabaya.
Dapat menambah kesan tersendiri untuk novel bersampul peta Indonesia ini.

  • SINOPSIS
 Nusantara tahun 1930-an, dari tanah kelahirannya Makasar, Zainuddin (Herjunot Ali) berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di sana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di persukuannya. Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat yang tak bersuku; karena ibunya berdarah Bugis dan ayah berdarah Minang, statusnya dalam masyarakat Minang yang bernasabkan garis keturunan ibu tidak diakui. Oleh sebab itu, ia dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan.

Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz (Reza Rahadian), laki-laki kaya terpandang yang lebih disukai keluarga Hayati daripada Zainuddin. Kecewa, Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainudin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.

Tetapi sebuah peristiwa tak diduga kembali menghampiri Zainuddin. Di tengah gelimang harta dan kemasyhurannya, dalam sebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Pada akhirnya, kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya; Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal Van der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam. Sebelum kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages